Berbahayakah Penyakit Hipertensi pada Ibu Hamil?

Photo of author

By Andra

Arwini.com, Hipertensi pada Ibu Hamil – Jika Anda berencana untuk memiliki anak dalam waktu dekat ini, alangkah lebih baik mengecek tekanan darah Anda terlebih dahulu.

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi sebelum kehamilan, maka kemungkinan besar Anda akan mengalami hipertensi kronis pada saat kehamilan.

Kecuali jika hipertensi terjadi hanya pada masa kehamilan, kemungkinan besar masih bisa diatasi.

Hipertensi merupakan penyakit yang sering muncul pada ibu hamil, hal tersebut karena ibu hamil mengalami kenaikan berat badan yang membuat tekanan darah menjadi meningkat.

Apakah penyakit hipertensi berbahaya pada ibu hamil?

Dalam artikel ini, sahabat arwini akan mendapatkan gambaran apa saja yang dapat memicu timbulnya hipertensi, apakah jenis penyakit ini membahayakan bayi, serta bagaimana solusi jika terjadi komplikasi.

Hipertensi pada Ibu Hamil

Pada umumnya penyakit hipertensi ditandai dengan tekanan darah diatas 140/90 mm Hg. Begitupula dengan hipertensi pada ibu hamil, tekanan darah berada diatas 140/90 mm Hg.

Hipertensi pada ibu hamil disebut juga dengan gestational hypertension.

Gestational hypertension ini terjadi pada trimester 1 dan 2, jika hipertensi terjadi setelah 20 minggu masa kehamilan kemungkinan besar akan muncul gejala preeklampsia.

Preeklampsia adalah kondisi dimana tekanan darah tinggi sudah semakin mengkhawatirkan dan biasanya disertai kejang-kejang.

Hal tersebut sangat berbahaya bagi ibu hamil maupun bayi yang ada didalam kandungan.

Penyebab Hipertensi pada Ibu Hamil

Agar Anda semakin aware mengenai hipertensi pada ibu hamil, berikut beberapa penyebab hipertensi pada ibu hamil:

1. Gaya Hidup Tidak Sehat

Penyebab utama adanya hipertensi pada ibu hamil adalah gaya hidup yang tidak sehat.

Kebiasaan minum minuman beralkohol dan juga merokok merupakan penyebab tekanan darah menjadi meningkat.

Selain itu seseorang yang jarang bergerak juga kemungkinan besar akan mengalami hipertensi pada saat kehamilan.

Obesitas juga merupakan salah satu penyebab darah tinggi pada ibu hamil.

2. Kehamilan Pertama

Hipertensi biasanya terjadi pada seseorang yang baru pertama kali mengalami kehamilan. Pada kehamilan selanjutnya, seseorang tidak akan mengalami hipertensi.

3. Mengandung Lebih dari Satu Anak

Penyebab lainnya adalah mengandung lebih dari satu anak. Ibu hamil mengalami tekanan berkali lipat dari anak-anak yang dikandungnya.

4. Umur Tua

Selain itu hipertensi biasanya terjadi pada wanita berumur 40 tahun keatas.

Penyakit Hipertensi pada Ibu Hamil, Berbahayakah?

Seperti yang telah dijelaskan di atas, hipertensi setelah 20 minggu masa kehamilan dapat menyebabkan preeklampsia.

Preeklampsia dapat menyebabkan kerusakan pada organ ginjal dan otak, dan gejalanya bisa sangat fatal.

Pada masa kehamilan, dokter akan mengecek tekanan darah Anda apakah masih diambang normal atau tidak.

Preeklampsia sangat sulit untuk didiagnosa, jadi dokter akan mengambil sampel urin pada ibu hamil untuk melihat kandungan proteinnya.

Untuk menghindari terjadinya preeklampsia, ada baiknya ibu hamil mengkonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah banyak (baca: Makanan Sehat Ibu Hamil). Selain itu olahraga yang teratur dapat juga dilakukan oleh ibu hamil.

Ibu hamil yang mengalami hipertensi mungkin saja melahirkan dengan normal, namun jika hipertensi dapat berimbas pada bayi didalam kandungan maka dokter akan menyarankan induksi.

Induksi atau stimulasi persalinan sangat dibutuhkan terutama bagi mereka yang mengalami preeklampsia.

Ibu hamil yang mengalami hipertensi sangat disarankan untuk terus mengecek tekanan darahnya, selain itu pastikan asupan nutrisi terjaga.

Baca Juga: Solusi Mengatasi Penyakit Depresi saat Sedang Hamil

Untuk menghindari komplikasi ada baiknya untuk terus melakukan komunikasi dengan dokter, dan mintalah berbagai rekomendasi perawatan baik berupa terapi ataupun obat-obatan.

Leave a Comment