Tips dan Cara Menghitung Masa Subur Wanita Agar Hamil

Photo of author

By Andra

Arwini.com, Tips dan Cara Menghitung Masa Subur Wanita – Memperhitungkan masa subur merupakan cara terbaik untuk mendapatkan anak yang dicita-citakan. Oleh karena itu, dalam menjalankan program kehamilan, Anda perlu memiliki gambaran mengenai metode yang tepat dalam menghitungnya.

Untuk menghasilkan kehamilan, hubungan intim sebaiknya dilakukan pada hari-hari ovulasi (masa subur) atau jauh-jauh hari sebelum ovulasi karena sperma mampu hidup pada repreduksi wanita selama beberpa hari.

Pertemuan sperma yang sempurna dan sel telur yang sehat, tidak akan menyebabkan kehamilan bilamana tidak dilakukan pada saat yang tepat.

Hai.. ladies , sebelum melanjutkan bacaannya kami ucapkan selamat datang di Arwini-Referensi seputar dunia Wanita Indonesia. Terima Kasih ya sudah mau mampir di sini. Yuuk dukung terus kemajuan dan kemandirian temen kita dengan cara share artikel ini. Siapa tau di luaran sana ada ladies yang dapat manfaat dari share anda. Kalo bukan kita siapa lagi yang bisa saling support sesama kita.. the power of ladies .. Nah sekian dulusekilas motif, monggo dilanjut membacanya ya.. see you

Untuk itu, agar tidak terjadi kesalah dalam menjalankan program hamil, pada ulasan ini sahabat arwini akan kami pandu dalam mengetahui masa ovulasi dengan berbagai macam metode. Di antaranya:

1. Pencatatan Siklus Haid

Beberapa pasangan suami istri memiliki anggapan keliru seputar masa ovulasi yang terjadi pada hari ke-14 setelah sikus haidnya.

Hal tersebut dapat dibenarkan bilamana wanita memiliki siklus reguler yang tidak terputus selama 28 hari. Namun kenyataanya, wanita berovulasi 14 hari sebelum menstruasi bukan setelah hari pertama mestruasi/haid.

Akan kami ilustrasikan secara sederhana seperti beriku ini:

Anda harus mengetahui kapan menstruasi selanjutnya akan terjadi.

Kami contohkan seperti saat tanggal menstruasi Anda jatuh pada tanggal 1 Agustus bulan ini. Berarti tanggal menstruasi Anda bulan selanjutnya jatuh pada hari ke 30.

Kita ibaratkan menstruasi selanjutnya jatuh pada tanggal 31 Agustus. Maka perhitungan masa suburnya yaitu tanggal menstruasi dikurangi 14 hari. 31-14= 17. Jadi masa subur terhitung sejak tanggal 17.

Metode perhitungan ini berlaku bagi wanita yang memilik siklus haid selama 30 hari.

Lakukan hal yang sama jika siklus haid Anda berlangsung selama 26 hari.

2. Menggunakan Temperatur Tubuh

Selain pencatatan siklus haid, Anda juga dapat mengetahui masa ovulasi dengan menggunakan BBT (basal body temperature).

Alat ini dapat membantu dalam mengukur masa ovulasi dengan memperhatikan temperatur tubuh di pagi hari, dilakukan sesaat sebeblum beraktivitas.

Suhu tubuh wanita normal yang tidak berovulasi berada di kisaran 35-37 derajat celcius. Berbeda dengan suhu tubuh wanita yang sedang berovulasi, yaitu mengalami peningkatan sebelum haid.

Metode ini tidak disarankan karena proses perhitungannya membutuhkan waktu yang lama. Namun, bila hal ini dapat dikerjakan secara konsisten maka dapat digunakan dalam memonitoring masa kesuburan.

3. Alat Pengecek Kesuburan

Jika siklus menstruasi cenderung teratur, Anda dapat menggunakan alat pengetes kesuburan ini dengan memanfaatkan air seni melalui pengukuran hormon lutein.

Alat ini tersedia di apotik-apotik, setelah Anda membelinya jangan lupa menanyakan bagaimana cara menentukan masa subur menggunakan alat kesuburan tersebut.

4. Cairan Lendir Serviks

Ada satu cairan tubuh yang bisa membantu “mengintip” siklus ovulasi Anda, yakni cairan vagina.

Tak perlu penggunaan alat apa pun. Anda cukup melihat cairan serviks (cervical mucus) yang keluar.

Biasanya cairan ini menempel pada celana dalam atau tisu toilet seusai vagina dibersihkan.

Beberapa hari setelah masa haid berhenti, cairan serviks akan terlihat kering atau kental dan lengket.

Lalu beberapa hari berikutnya akan bertambah basah.

Ketika mulai terlihat licin dan elastis, mirip putih telur yang mentah, pada saat itulah Anda sedang berada pada masa tersubur.

Keempat metode di atas, dapat membentu Anda mengidentifikasi fase tersebur dalam siklus menstruasi yang terjadi tiap bulannya. Namun untuk mendapatkan kepastian, Anda dapat mengnjungi dokter kandungan agar diberi pemahaman lebih lanjut.

Lebih lanjut Anda bisa membaca artikel kami: 10 Tahapan dalam Memperoleh Momongan Pasca Menikah.

Daftar Makanan Peningkat Kesuburan Wanita

1. Buah dan Sayuran

Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber gizi yang yang paling utama dalam meningkatkan kesuburan laki-laki dan perempuan.

Selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mengkonsumsi sayur dan buah-buahan secara berkesinambungan akan berdampak pada kinerja sistem reproduksi tubuh yang bekerja secara maksimal.

Sayuran dan buah-buahan yang mengandung mineral, vitamin, nutrisi, fitokimia dan antioksidan tinggi dapat membantu menghilangkan radikal bebas.

Anda bisa saja mengkonsumsi beragam jenis makanan ini. Namun kami menyarankan untuk mengkonsumsi sayuran maupun buah-buahan yang berwarna cerah. Karena sayuran dan buah-buahan berwarnah cerah mamiliki kandungan nutrisi dan antioksidan yang banyak.

Dampak lain yang akan diperoleh yaitu keseimbangan siklus haid bilamana mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperi banyak ditemukan dala sayuran.

Ketika wanita memiliki gangguan siklus menstruasi maka kehamilan akan sulit diraih. Untuk itu, perhatikan dengan seksama makanan yang bermanfaat untuk peningkatan kesuburan.

2. Keju, yogurt dan Susu

Keju, yogurt dan susu memiliki kalsium yang tinggi. Kalsium dapat meningkatkan kesuburan dan dapat membantu sistem reproduksi bekerja lebih maksimal.

Selain itu kalsium juga berperan dalam pertumbuhan tulang bayi dan bermanfaat pada saat kehamilan Anda.

Artikel Penunjang Kehamilan:

  1. Tips Cara Melancarkan Haid Secara Alami
  2. Cara Mengatasi Telat Datang Bulan

Leave a Comment