Penyebab dan Perawatan Penyakit Muntah pada Bayi

Photo of author

Anak Anda sering muntah-muntah? Bingung mengenai penyebabnya? Bisa jadi anak Anda mengalami gejala penyakit tertentu atau terpapar zat tertentu. Temukan berbagai informasi mengenai penyebab dan perawatan penyakit muntah pada bayi dalam artikel ini. Penyakit muntah terjadi saat isi dalam perut termuntahkan melalui mulut. Hal ini biasanya disertai dengan sensasi mual-mual dan sakit kepala. Bagi orang dewasa, sangat mudah untuk mendiagnosa penyebab dan perawatan penyakit muntah. Namun pada bayi, penyebab-penyebabnya bisa menjadi kurang jelas. Temukan berbagai informasi mengenai penyakit muntah pada bayi dibawah ini.

 

Penyakit Muntah pada Bayi

Muntah-muntah pada bayi merupakan kejadian yang normal jika terjadi saat bayi diberi makan. Biasanya bayi akan tersedak dan mengeluarkan isi perut melalui mulut. Namun jika muntah-muntah tersebut terjadi tanpa gejala dan berlangsung selama beberapa hari, berarti anak Anda mengalami masalah kesehatan tertentu. Muntah-muntah bisa menyebabkan reflux esophagitis yaitu kondisi dimana asam pada perut mengiritasi bagian kerongkongan yang menghubungkan perut dengan mulut. Kondisi ini mesti ditangani oleh tenaga medis.

Selamat datang di Arwini ladies, Terima Kasih ya telah mau mampir disini. Banyak informasi berguna di situs ini demi kesuksesan wanita Indonesia yuuk.. bantu teman teman ladies lainnya yang barangkali belum mengetahui info ini. Go.. the Power of Emak emak, kita sokong agar maju sesama wanita Indonesia. Maaf nih ada sedikit pemberitahuan lewat hanyalah motve tanpa bermaksud menasihati, yuuk teruskan membacanya, see you at the top

 

Penyebab Penyakit Muntah pada Bayi

Penyakit muntah ini memiliki beberapa kemungkinan penyebab, dibawah ini Anda bisa menemukan beberapa penyebab penyakit muntah pada bayi:

  • Mengkonsumsi zat beracun.
  • Mabuk karena mengkonsumsi makanan tertentu.
  • Radang usus buntu.
  • Infeksi pada area paru-paru, telinga, usus, perut dan lain-lain.
  • Benturan pada area kepala yang menyebabkan gangguan pada otak.
  • Sakit kepala migraine, biasanya terjadi pada bayi yang sudah lumayan berumur.
  • Tumor otak, namun sangat jarang terjadi.

 

Perawatan Penyakit Muntah pada Bayi

Perlu sahabat Arwini ketahui, penyakit muntah pada bayi biasanya akan hilang dengan sendirinya. Kebanyakan dari kasus muntah-muntah pada bayi disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, meskipun pada kondisi tertentu disebabkan oleh keracunan makanan. Berikut ini adalah beberapa perawatan penyakit muntah pada bayi:

  • Jangan Beri Makanan Padat

Saat bayi muntah-muntah, jangan berikan makanan padat seperti biskuit selama kurang lebih 24 jam. Beri bayi asupan makanan cair dan mudah untuk dicerna.

  • Jangan Biarkan Bayi Mengalami Dehidrasi

Saat bayi mengalami muntah-muntah, jangan biarkan bayi mengalami dehidrasi. Bayi akan mudah dehidrasi karena mengeluarkan banyak cairan saat muntah-muntah. Beri bayi asupan cairan bahkan saat bayi mengalami mual-mual, hal tersebut penting untuk menjaga metabolisme tubuh bayi. Jika bayi masih mengalami muntah-muntah, tunggu selama 30 menit, lalu beri kembali asupan cairan.

  • Beri Asupan ASI Lebih Sering Lagi

Saat bayi mengalami muntah-muntah, sangat penting bagi seorang ibu untuk memberi asupan ASI lebih sering lagi. Bayi harus menerima ASI setiap satu hingga dua jam sekali, dengan dosis yang tidak terlalu banyak. Jika seorang ibu menggunakan susu formula, maka beri asupan susu lebih sering lagi.

  • Pastikan Lingkungan Sehigienis Mungkin

Penyakit muntah pada bayi bisa disebabkan karena makanan yang terpapar bakteri atau virus. Jadi pastikan lingkungan di sekitar area bayi dibuat sehigienis mungkin.

 

Demikianlah info mengenai penyebab dan perawatan penyakit muntah pada bayi, jika muntah-muntah tidak jua hilang dan semakin parah, maka langkah yang paling tepat adalah dengan membawa anak Anda ke rumah sakit terdekat. Biasanya dokter akan melakukan tes darah dan urin untuk mendiagnosa berbagai kemungkinan terjadinya muntah-muntah pada bayi dan akan memberikan perawatan medis yang paling tepat untuk anak Anda.

Leave a Comment