Cara Alami Mengatasi Keputihan Normal dan Abnormal pada Wanita dan Ibu Hamil

Photo of author

By Redaksi

Arwini.com – Mayoritas wanita akan mengalami keputihan. Kondisi lumrah ini bermanfaat untuk melindungi dan membersihkan vagina dari infeksi. Saat wanita mengalami keputihan, ia akan mengeluarkan lendir yang diproduksi oleh leher rahim (serviks) yang membawa bakteri dan sel mati.

Sebagian besar wanita akan mengalami kehamilan serta merasakan banyak perubahan pada diri mereka. Perubahan patologis (perubahan abnormal) dan perubahan fisiologis (perubahan normal) adalah hal yang biasa dialami wanita yang menginjak usia lebih matang. Perubahan pada wanita tidak hanya terletak pada bagian tubuh yang terlihat, namun juga pada daerah sensitif (Miss V).

Perubahan ini diawali dengan gejala dan tanda yang tidak nyaman seperti mual, perut terasa kram, hingga cairan berwarna pada bagian sensitif wanita (keputihan, perdarahan, dll). Wanita yang sedang hamil akan banyak bersinggungan dengan cairan kemaluan yang disebabkan perubahan hormonal, termasuk cairan keputihan.

Apakah setiap wanita yang mengalami keputihan adalah tanda ia akan hamil? Apakah wanita yang mengalami keputihan tergolong dari masalah normal atau abnormal? bagaiamanakah cara mengatasi keputihan pada ibu hamil?

Penyebab dan Proses Keputihan Ibu hamil

Perubahan hormonal pada wanita hamil akan berakibat pada keputihan, hal tersebut ditandai dengan peningkatan aliran darah yang menuju miss V diimbangi dengan peningkatan cairan miss V.

Cairan miss V pada wanita hamil berguna untuk mencegah infeksi di area selangkangan dan rahim. Namun cairan ini tidak akan bekerja baik jika ada ransangan dari virus, bakteri maupun parasit.

Pencegahan infeksi yang dilakukan oleh cairan keputihan normal akan berdampak baik pada kondisi wanita. Berbeda dengan pencegahan infeksi yang dilakukan oleh cairan keputihan abnormal akan memperburuk kondisi bilamana ia melebur dengan jamur, virus atau bakteri.

Jika Anda menglami ciri dan tanda keputihan jenis kedua di atas (abnormal), segeralah mengunjungi dokter untuk diperiksakan lebih lanjut.

Keputihan yang terjadi di awal kehamilan hingga proses persalinan disebabkan oleh jamur Candida Sp yang menjadi penyebab infeksi pada ibu hamil. Jamur Candida Sp akan meningkat pada akhir kehamilan yang berakibat pada infeksi semakin merajalela.

Selain jamur, bakteri juga berpeluang menimbulkan keputihan saat sedang hamil. Bakteri ini disebeut Bakteriosis Vaginalis (BV). ciri dari serangan bakteri pada keputihan adalah menimbulkan rasa gatal di daerah kewanitaan.

Selain jamur dan bakteri penyebab ketiga terjadinya keputihan pada ibu hamil adalah virus Human Papiloma Virus (HPV). Virus ini membuat daerah keputihan menimbulkan kutil.

Gejala dan Tanda Keputihan Normal dan Abnormal pada Wanita Hamil

Mayoritas perempuan beranggapan keputihan adalah hal biasa hingga tidak mempermasalahkannya. keputihan yang tidak diatasi dapat menimbulkan masalah pada kesehatan alat reproduksi. Keputihan tersebut memiliki beberpa ciri-ciri, yang kami bagi menjadi dua:

Pertama, keputihan normal (tidak mebahayakan): cairan keputihan berwarna bening, keputihan tidak menyababkan rasa nyeri dan rasa gatal, dan cairan keputihan tidak berbau.

Kedua, keputihan abnormal (yang membahayakan): cairan keputihan berwarnah putih kekuningan, lebih lengket dan kental, bau menyengan, menyababkan rasa gatal, dan jumlah cairan tidak sidikit.

Keputihan Abnormal Wanita (Wajib ke Dokter)

  • Keputihan dengan lendir berwarna putih atau abu-abu dan berbau amis
  • Keputihan dengan lendir berwarna cokelat atau mengandung darah
  • Keputihan dengan lendir berwarna hijau, kuning, atau berbuih
  • Keputihan disertai luka melepuh di sekitar genital
  • Keputihan dengan lendir yang cair atau berwarna putih dengan rasa gatal
  • Keputihan disertai rasa nyeri atau pendarahan
  • Keputihan dengan lendir berwarna merah muda

Bagaimanakah Membedakan Keputihan saat Hamil dan Menstruasi?

Ketidaktahuan wanita dalam membedakan keputihan berbahaya dan normal, membuat mereka terlena dengan cairan yang keluar dari daerah sensitif. Keputihan normal dialami oleh sebagian wanita adalah berupa cairan yang keluar dari miss v dengan warna yang bening, tidak berbau, juga tidak gatal.

Nah, perbedaan antara keputihan menjelang menstruasi dengan keputihan hamil sebetulnya tidak terlalu menonjol. Hanya saja, cairan keputihan yang dikeluarkan oleh miss v yang merupakan tanda kehamilan berwana putih susu yang teksturnya lebih kental dan padat.

Keputihan akan terus dialami wanita semasa kehamilan dan merupakan keputihan wajar dan tidak membahayakan. Hal tersebut dipicu oleh penebalan pada dinding Vagina lantaran rahim telah mengalami pembuahan. Keputihan ini disertai dengan bercak-bercak darah serta perut mengalami kram tak tertahan.

Meskipun tak berbahaya, namu cairan yang  membuat miss V terasa lembab akan menimbulkan ketidaknyamanan? Kelembaban pada miss v akan mengganggu pergerakan sebagian wanita saat berjalan ataupun beraktivitas. Anda tidak perlu khawatir, hal tersebut masih bisa Anda menimalisir dengan beberapa langkah mudah berikut ini:

Cara Alami Mengatasi Keputihan Normal dan Abnormal

a. Jaga Kebersihan Miss V

Cara pertama yang harus anda tempuh supaya keputihan tanda kehamilan tidak terjadi secara berlebih dan membuat tidak nyaman adalah dengan menjaga selalu kebersihan miss v. Seusai buang air besar ataupun buang air kecil, rajinlah untuk membersihkan organ kewanitaan dan sekitarnya dengan cara mengguyur dengan air bersih dan membasuhnya. Hal tersebut tak lain tujuannya untuk menghilangkan bakteri yang berada di anus ataupun miss v.

b. Gunakan Celana Dalam Berbahan Katun dan Tidak Ketat

Cara meminimalisir terjadinya keputihan yang berlebih selanjutnya yakni dengan memakai celana dalam yang berbahan katun. Hindari pakaian-pakaian yang terbuat dari bahan sintetis. Juga jangan terlalu sering memakai pakaian atau celana yang ketat. Pemakaian celana yang ketat bisa jadi akan membahayakan organ kewanitaan anda dan juga bisa menjadi tempat hinggapnya penyakit. Maka dari itu gunakan yang longgar saja. Selain itu, rutinlah untuk mengganti celana dalam yang dirasa sudah lembab dan kotor.

c. Batasi Kebiasaan Berendam di Air Hangat

Anda yang sering berendam di air hangat, alangkah baiknya untuk lebih membatasinya lagi. Boleh saja dilakukan, namun jangan terlalu sering. Pasalnya, berendam di air hangat dapat memancing tumbuhnya jamur yang bisa menjadikan anda mengalami keputihan

Leave a Comment