Bahaya dan Penanggulangan Kehamilan Anggur

Photo of author

By Andra

Arwini.com – Hamil anggur adalah fenomena kehamilan yang biasa terjadi pada wanita hamil. Ibu hamil selalu berusaha menjaga kandungan sehingga ia mencurahkan segala kemampuan dalam memelihara bayinya.

Ketika hamil anggur datang (telah diketahui), kebahagiaan ibu hamil akan hilang dengan sendirinya, kemurungan tersebut muncul disebabkan oleh ketidaktahuan atau perasaan khawatir terhadap masalah yang akan dihadapi nantinya.

Saat seorang ibu khawatir dengan beberapa kelainan yang terjadi pada dirinya, maka sudah sepatutnya menanyakan kepada dokter dan ahli kesehatan. Salah satu dampak kelainan yang sangat berbahaya bagi wanita hamil adalah timbulnya tumor yang disebabkan oleh plasenta.

Hamil anggur atau molahidatidosa merupakan sebuah kondisi dimana hasil pembuahan sel sperma dengan sel telur yang tidak berhasil terbentuk yang menyebabkan pembuahan pun hanya dapat berubah menjadi gelembung-gelembung seperti buah anggur.

Perkembangan gelembung tersebut akan terjadi cukup cepat dan membuat perut seorang wanita mengembang layaknya kehamilan normal. Keadaan seperti ini dapat dikatakan sebagai kehamilan palsu.

Hamil Anggur juga dapat disebut sebagai tumor jinak yang berkembang pada rahim. Wanita yang mengalami hamil anggur harus perlu untuk segera ditangani supaya resiko komplikasi, seperti penyakit trofoblastik gestasional dapat dihindari.

Meski hamil anggur ini merupakan salah satu penyakit yang cukup awam didengar oleh masyarakat, namun mengetahui beberapa tandanya sangatlah perlu.

Untuk menghidari hamil anggur, ada baiknya seoarang ibu hamil memahami dan mengetahui apa saja yang dapat menimbulkan jenis kelainan ini, guna menghindarkan diri dari perasaan stres dan tumor yang mematikan tersebut.

Gejala Umum Wanita yang Mengalami Hamil Anggur

Tidak terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara wanita yang mengalami hamil anggur dengan hamil normal. Saat anda telah membuat anak dan yakin sedang hamil, perut wanita hamil anggur pun sama besarnya dengan perut wanita yang hamil normal, begitu juga tes urin yang menunjukkan positif.

Namun, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai. untuk membedakan mana yang merupakan kehamilan normal dan kehamilan anggur. Berikut beberapa tanda hamil anggur:

Sering Mengalami Pendarahan

Wanita yang sedang hamil anggur akan mengalami pendarahan yang cukup banyak. Bahkan, pendarahan tersebut dapat membuat kadar sel darah merah ibu hamil menurun, atau dengan kata lain sang ibu mengalami anemia. Jika tanda ini ada pada seorang wanita, asumsi pertama yang dibangun ialah ia sedang hamil anggur.

Mual dan Muntah yang Berlebih Seperti Keracunan
Sama dengan wanita yang hamil normal, wanita yang mengalami hamil anggur juga akan mengalami fase mual dan ingin muntah.

Mual dan muntah yang dialami oleh wanita hamil anggur terjadi secara berlebihan seperti seseorang yang sedang keracunan. Keadaan yang demikian ini terjadi lantaran kadar hormon HCG di dalam tubuh wanita mengalami peningkatan.

Perut Tidak Merasakan Ada Aktivitas Janin

Tanda selanjutnya yang perlu untuk diwaspadai oleh calon ibu adalah kondisi perut. Ukuran perut pada wanita yang sedang hamil normal sama besarnya dengan ukuran perut anita yang sedang hamil anggur. Namun pada wanita yang sedang hamil anggur, tidak akan merasakan aktivitas janin di dalam perut layaknya kehamilan normal.

Keputihan

Keputihan mungkin bukanlah sebuah kondisi yang aneh lagi untuk seorang wanita yang sedang hamil. Rata-rata wanita yang sedang hamil normal akan mengalami keputihan. Nah, wanita yang hamil anggur pun akan mengalami keputihan.

Tekstur cairan keputihan yang dihasilkan oleh hamil anggur berbeda dengan kehamilan normal. Keputihan saat hamil anggur memiliki tekstur lebih kental dan berbentuk seperti gelebung anggur.

Kondisi Fisik dan Psikis Terganggu

Seseorang yang mengalami kehamilan anggur akan mengalami keanehan psikologis, seperti kerap kali merasa gugup, detak jantung berdenyut cepat dan tak teratur, keseringan berkeringat.

Selain psikis, keadaan fisik juga dapat dijadikan sebagai penanda kehamilan anggur seperti rasa nyeri pada bagian panggul.

Bandingkan dengan artikel: Ciri Wanita yang Hamil Normal

Tanda hamil anggur tidak jauh berbeda dari tanda kehamilan normal, selayaknya jenis kehamilan normal, penderita hamil anggur juga mengalami gejala seperti tidak haid, mual, tes kehamilan dengan hasil positif, morning sickness.

Ciri kehamilan tersebut terasa lebih berat bagi wanita yang sedang hamil anggur dibandingkan dengan kehamilan biasa. Beberapa tanda lanjutan dari kehamilan anggur adalah terjadinya pendarahan yang mirip dengan buah anggur (gelembung cairan bulat-bulat) dan pergerakan janin tidak dirasakan oleh penderita.

Cara Mendeteksi Tanda-Tanda Hamil Anggur Wanita

Tumor jinak yang terdapat pada kehamilan anggur biasa dikenal dengan molahidatidosa atau biasa disebut dengan kehamilan mola. Jenis kehamilan ini dipicu oleh hasil konsepsi yang tidak berkembang secara baik dan sempurna (degenerasi hidropik) yang memiliki kemiripan dengan anggur.

Hingga saat ini banyak ahli kesehatan, khususnya kebidanan belum mengetahui secara pasti penyebab dari kehamilan mola ini. Namun dari beberapa teori yang beredar dikalangan bidan, dikatakan bahwa ada dua penyebab terjadinya hamil anggur:

Terjadi kerusakan yang berdampak pada konsepsi yang mati. Dari beberapa penilitian juga menunjukkan bahwa penderita hamil anggur di kisaran usia -20 dan +35.

Penanggulangan dan Bahaya Hamil Anggur

Jika dirasa tanda-tanda yang telah kami sebutkan di atas telah bermunculan maka segeralah melakukan tes USG dan Hormon HCG, Seperti yang telah kami sebutkan di atas salah satu bahaya dari hamil anggur adalah timbulnya tumor yang membahayakan kesehatan ibu hamil. Seperti pendarahan yang mencetus anemia serta dapat mengakibatkan kematian ketika kehilangan banyak darah.

Kehamilan anggur yang ditangani secara cepat dan tepat tidak dapat menyebabkan keguguran secara spontan jika ditangi oleh dokter dengan menggunakan metode kuretase. Penanganan kuretase ini pun harus dibarengani perawatan secara intensif pasca kiretase.

Baca Juga: Hamil Kosong (Tidak ada Bayi dalam Rahim)

Calon ibu diharuskan untuk selalu melakukan pemeriksan darah, pemeriksaan kadar HCG dan foto rontgen untuk menghindari penyebaran sel-sel trofoblas yang dapat merusak sel-sel lainnya. Sehingga calon ibu dapat hamil kembali secara normal. Mudahan bermanfaat.

Leave a Comment