Arwini.com

Puasa Tidak di Rumah, Ini Loh Persiapan Mahasiswa Rantau saat Puasa Ramadhan!

Persiapan Mahasiswa Rantau saat Puasa Ramadhan

Arwini.com – Kedatangan bulan Ramadhan selalu dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia.  Keistimewaan bulan suci ini tentu terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja.  Momen puasa di bulan Ramadhan bisa menjadi sarana untuk melatih diri dalam menahan hawa nafsu sekaligus meningkatkan amal ibadah karena nilai pahalanya berlipat ganda.

Lalu bagaimana dengan mahasiswa perantau yang tiap hari belajar serta jauh dari kampung halaman?  Pasti banyak sekali tantangannya ya, selain sering teringat masakan ibu di rumah, momen kumpul bareng dengan keluarga saat sahur dan buka bersama bisa menimbulkan home sick tingkat akut yang bikin baper.

Tantangan lain yang tak kalah seriusnya adalah kemungkinan saat sahur yang terlewat gara-gara tidak ada yang membangunkan sahur atau justru pasang alarm tapi cuma bangun untuk mematikannya.

Hayo, pasti pernah kan mengalaminya. Nah, biar ibadah puasa kita tetap lancar meskipun jauh dari kampung halaman, berikut ini adalah tips menjalani puasa Ramadhan bagi mahasiswa perantau yang patut dicoba.

Hai..ladies , sebelum melanjutkan bacaannya kita utarakan selamat datang di Arwini-Referensi seputar jagat Wanita Indonesia. Bahagia sekali dapat berjumpa kalian nih.. terima kasih banyak. Yuuk sokong terus kemajuan dan kebebasan temen kita dengan jalan share tulisan di sini. Sapa tau di luaran sana terdapat ladies yang dapat manfaat dari share kamu. Go.. the Power of Emak emak, kita tolong untuk sukses sama sama wanita Indonesia. Maaf ya ada sekilas pemberitahuan lewat hanyalah motve tanpa ingin menguliahi, yuuk teruskan menyimaknya, see you at the top

  1. Kuatkan iman, mental dan niat untuk menjalani ibadah puasa

Jika sebelumnya kita terbiasa menjalani ibadah puasa di rumah dan sudah memiliki ketergantungan tinggi pada ibu atau saudara yang selalu membangunkan sahur, maka di tanah rantau kita harus bisa mandiri.  Meski berat dan butuh proses kita tetap harus belajar untuk beradapatasi sebagai perantau yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Kuatkan iman, mental dan niat untuk menjalani ibadah puasa agar puasa tetap lancar meski jauh dari keluarga.  Inilah saatnya bagi kita untuk belajar mandiri, mengurus diri sendiri sekaligus menjadi pengingat bagi diri sendiri dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Selama kita ikhlas dan bersungguh-sungguh menjalankan perintah-Nya, niscaya tidak ada ibadah yang berat untuk dilakukan.  Semua ibadah akan terasa ringan, karena semata-mata kita hanya mengharapkan ridho Allah SWT.

  1. Pasang alarm atau minta tolong teman kost untuk membangunkan sahur

Jika kita termasuk orang yang mudah terbangun maka pasang alarm sebelum sahur bisa jadi solusi agar bangun tepat waktu.  Tapi harus langsung bangun ya, jangan tidur lagi.  Percuma kan pasang alarm, dengar alarm bunyi tapi hanya melirik ke arah jam dan tidur lagi.

Tapi kalau kita termasuk orang yang susah bangun meski sudah mendengar bunyi berisik sekalipun.  Maka solusinya bisa meminta bantuan teman kost untuk membangunkan sahur, syukur-syukur disiapakan makan sahur sekalian ya.

  1. Jangan lupa stok makanan di kamar

Untuk mengantisipasi kemungkinan telat bangun, sebaiknya sediakan stok makanan seperti roti, buah, susu, mie instan dan telur biar bisa tetap makan sahur meskipun waktunya mepet.  Tapi bukan berarti boleh makan mie instan tiap hari dengan alasan telat bangun ya, gizi makanan tetap harus diperhatikan.  Atau kalau sudah membeli makanan matang bisa tinggal dipanasi untuk makan sahur.

  1. Memasak? Boleh banget!

Paling praktis memang membeli makanan jadi untuk berbuka atau sahur, tinggal santap langsung kenyang tanpa perlu ribet.  Sah-sah saja jika membeli makanan matang untuk sahur dan berbuka tapi kalau sebulan penuh beli makanan terus pasti jatuhnya lebih boros.  Kecuali uang kiriman orangtua memang lebih dari cukup atau punya penghasilan sendiri dari bisnis sampingan.

Nah, agar lebih irit kita bisa coba memasak sendiri makanan untuk sahur dan berbuka dengan menu bervariasi yang disukai.  Kita bisa memilih menu sehat dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari agar kuliah dan puasanya tetap lancar.

Gunakan beberapa fitur google untuk mempermudah racikan bumbu yang kamu masak nantinya. Kalaupun tidak bisa masak, bisa saja masak nasi lalu membeli lauk dan sayur matang untuk buka dan sahur.

Selain itu, buka puasa di masjid juga bisa jadi alternatif untuk berhemat lho, sekaligus sosialisasi dengan masyarakat sekitar.  Syukur-syukur ikut ambil bagian mengajar di TPA biar pahalanya semakin berlipat.

5. Pastikan Kos maupun Kontrakan selalu Aman saat Ditinggalkan.

Bulan ramadhan tidak hanya menjadi momentum memperbaiki diri, tindak kejahatan pun semakin meningkat. Momen ini juga dimanfaatkan oleh beberapa “oknum” untuk mengambil kentungan bilaman kondisi kos-kosan sedang ditinggalkan.

Sebagai wujud kehati-hatian, tinggalkan kos dalam keadaan terkunci. Pastikan segalanya aman saat beranjak untuk mencari keperluan di luar.

Menjalani ibadah puasa adalah kewajiban bagi setiap umat muslim, tak terkecuali mahasiswa perantau yang jauh dari kampung halaman. Suka duka menjalani ibadah puasa di tanah rantau tentu bisa menjadi pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan.

Pahit manis yang dialami sebagai mahasiswa perantau bisa menjadi media untuk mendewasakan diri dan belajar menghadapi berbagai tantangan yang menghampiri.  Jadi, tetap harus semangat puasa ya meskipun jauh dari kampung halaman!

Exit mobile version