Selain persiapan dokumen dan mental yang baik, ada beberapa hal yang sering luput dari perhatian pencari kerja, yaitu ucapan atau kata-kata yang kadang muncul begitu saja tanpa disadari entah karena gugup atau kurang konsentrasi. Nah, berikut ini adalah 8 kata yang pantang diucapkan saat menjalani wawancara kerja seperti dilansir dari Lifehack.org.
1. Terbiasa Mengucapkan Mmm…
Meski sering tidak disadari, namun ucapan ini seringkali muncul saat wawancara kerja. Hal ini bisa terjadi saat Anda berpikir keras untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara, atau ketika tiba-tiba pikiran blank karena dilanda rasa gugup. Dan tahukah Anda jika ucapan ini membuat pencari kerja menjadi kurang menarik dihadapan pewawancara kerja, karena Anda terlihat lama dalam berpikir dan tidak sigap menjawab.
2. Saya Agak….
Kata-kata ini bisa menjadi gambaran mengenai sikap Anda yang kurang pasti dan percaya diri, sehingga menimbulkan persepsi bahwa Anda adalah seorang yang ragu-ragu dan tidak yakin dengan jawaban yang Anda berikan. Untuk memberikan kesan meyakinkan, sebaiknya Anda menjawab dengan jawaban tegas seperti “Ya” atau “Tidak”.
3. Saya Benci Terhadap . . .
Sebaiknya Anda berhati-hati dengan kata benci karena bisa menimbulkan persepsi bahwa Anda memiliki sifat pembenci yang tentunya menjadi salah satu kriteria yang dihindari dalam mencari pekerja. Karena sifat ini dianggap sangat beresiko bagi perusahaan yang akan merekrut karyawan.
4. Merasa Perfeksionis, Diutarakan saat Wawancara
Mungkin Anda mengira jika kata ini bisa menjadi senjata bagi Anda untuk menunjukkan kemampuan Anda, namun ucapan perfeksionis justru akan membuat Anda dianggap sedang menutupi kekurangan dengan mengklaim bahwa diri Anda adalah seorang yang perfeksionis.
5. Yakin. Saya Yakin Bisa Bekerjasama dengan Baik
Jangan buru-buru mengucapkan kata yakin saat mengikuti sesi wawancara kerja, karena kata ini justru akan membuat Anda terlihat jauh dari kemampuan yang sebenarnya. Saat Anda mengatakan yakin, apakah Anda benar-benar yakin dengan kemampuan yang Anda miliki? Atau hanya ingin memberikan kesan baik di hadapan pewawancara?
6. Terserah Saat Wawancara, Terserah dengan Keputusan Perusahaan jika Saya Digaji Seperti Itu
Kata terserah akan menggambarkan diri Anda yang kurang begitu tertarik dengan permasalahan yang ada, dan hal ini tentu akan menimbulkan persepsi yang kurang baik terhadap diri Anda sehingga pewawancara tidak tertarik untuk merekomendasikan Anda sebagai karyawan baru di perusahaannya.
7. Belajar, Saya Berharap bisa Belajar dengan Perusahaan ini
Apakah Anda menganggap kata belajar bisa menunjukkan kemampuan Anda seperti yang dibutuhkan oleh perusahaan? Kata belajar justru bisa membuat pewawancara menganggap Anda tidak memiliki kemampuan seperti yang diharapkan perusahaan. Karena pihak perusahaan hanya mau merekrut kandidat pelamar kerja yang memang kredibel dan berkompeten untuk mengisi posisi yang dibutuhkan.
8 . Dipecat, Saat Saya Melanggar saya Siap Dipecat
Apakah Anda yakin dengan ucapan ini saat menjalani sesi wawancara kerja terkait bagaimana Anda berhenti dari perusahaan sebelumnya? Kata dipecat identik dengan kesalahan yang telah Anda lakukan sehingga perusahaan membuat kebijakan untuk memberhentikan Anda.
Tentu saja hal ini akan membuat pihak pewawancara menilai Anda sebagai pribadi yang tidak memenuhi kriteria perusahaan. Bukankah lebih bagus jika mengatakan, saat saya mempunyai kesalahan saya akan berusaha memperbaiki diri dan mengikuti kebijakan yang ada di perusahaan.
Baca Juga: Panduan Resmi Pembuatan Surat Lamaran Kerja Terbaru
Itulah beberapa kata yang sebaiknya dihindari saat Anda menjalani sesi wawancara kerja, tetaplah percaya diri dan jangan lupa berdo’a. Semangat!