Bahayakah Kehamilan Setelah Usia 35 Tahun?

Photo of author

By Andra

Bahayakah Kehamilan Setelah Usia 35 Tahun?

“Saya baru hamil pada usia 38 tahun. Saya pernah membaca tentang risiko kehamilan setelah usia 35 tahun sehingga Saya agak khawatir dengan kondisi kehamilan Saya”

Jika Anda masih hidup hingga di usia dari 35 tahun, Anda mungkin akan menyadari bahwa tidak ada yang tidak berisiko dalam kehidupan ini. Pada awalnya, risiko dalam kehamilan sangat kecil, tetapi risiko tersebut sedikit dan perlahan-lahan meningkat seiring usia calon ibu bertambah.

Kendati demikian, berkat kemajuan ilmu kedokteran dapat mencegah setiap resiko yang akan timbul di kemudian hari, sehingga memungkinkan memulai sebuah keluarga pada waktu yang kurang tepat (usia 35 tahun lebih).

Risiko utama yang dihadapi oleh para wanita dalam kelompok usia 35 tahun ke atas adalah kesulitan hamil akibat penurunan kesuburan. Setelah hal tersebut dapat diatasi dengan baik dan Anda dimungkinkan untuk hamil. Anda pun akan menghadapi hal yang jauh lebih besar yaitu memiliki bayi sindrom Down (cacat).

Resiko ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia ibu dengan perbandingan sebagai berikut: 1 dari 1.250 orang ibu berusia 25 tahun, sekitar 3 dari 1.000 orang ibu berusia 30 tahun, 1 dari sekitar 300 orang ibu berusia 35 tahun, 1 dari 35 orang ibu itu berusia 45 tahun (Anda masih dapat bersyukur karena ternyata usia 35 bukanlah puncak dari masalah ini).

Kelainan tersebut dipengaruhi oleh kelainan kromosom dan beberapa kelainan lain, meskipun hal ini masih relatif jarang terjadi (lebih banyak ditemukan pada wanita yang usianya lebih tua). Salah satu penyebabnya adalah sel telur usia 35 tahun ke atas memiliki usia yang lebih tua dan terkena sinar rontgen, infeksi, obat-obatan, dan sebagainya.

Selain itu ada 25 kasus sindrom down dikaitkan dengan kelainan pada sel sperma pria yang usianya lebih tua. Selain beberapa ganggaun tersebut, usia di atas 40 tahun akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit jantung pada wanita hamil. Namun, kesemua gangguan tersebut dapat diatasi dengan bantuan dokter.

Calon ibu yang lebih tua lebih beresiko mengalami keguguran, preeklampsia dan persalinan prematur. Persalinan secara normal biasanya akan berlangsung lebih lama dan dapat mengakibatkan komplikasi. Salah satu cara mengatasinya adalah melalui prosedur bedah sesar atau dengan bantun pompa vakum saat kelahiran bayi.

Penurunan kekuatan otot dan kelenturan sendi mmbuat persalinan sedikit lebih berat bagi wanita yang tidak memiliki pola hidup sehat. Berbeda dengan wanita yang bertubuh ramping, berolahraga secara rutin dan menerapkan pola makan sehat, masalah ini tidak terjadi saat persalinan.

Meskipun terdapat banyak resiko yang akan dihadapi, hal tersebut dapat dicagah dan deteksi sejak bayi masih dalam kandungan melalui beragam pemeriksaan dokter.

Dengan kemajuan teknologi, pemeriksaan noninvasif (pemeriksaan yang tidak mencederai tubuh ibu hamil) pada trimester pertama, kini banyak dilakakukan oleh wanita hamil karena pemeriksaan tersebut memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi yang tidak membedakan faktor usia.

Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh semua wanita dan tidak perlu menjalani pemeriksaan lain yang lebih beresiko mencederai (invasif), termasuk calon ibu yang berusia lebih 35 tahun. Kondisi kronis yang lebih umum dijumpai pada calon ibu yang berusia lebih tua kini dapat dikendalikan dengan lebih baik.

Kemajuan dalam bidang kedokteran dapat menurunkan risiko persalinan termasuk pemberian Obat-obatan yang dipantau langsung oleh doker dapat mencegah persalinan prematur.

Namun meskipun ilmu kedokteran dapat melakukan banyak hal dalam mengupayakan kehamilan yang aman dan kelahiran bayi yang sehat bagi anda (baca: mencegah cacat pada bayi), yang terpenting adalah upaya anda dalam menghadapi kehamilan melalui pola hidup sehat, salah atu diantaranya melalui olahraga, makanan bergizi, dan perawatan kehamilan yang berkualitas.

Usia lebih tua tidak secara spontan menempatkan Anda termasuk dalam kategori yang memiliki resiko tinggi dalam kehamilan, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Hilangkan dan kurangi faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegagalan dalam kehamilan dengan memperhatikan beberapa pertimbangan di atas, sehingga peluang bayi anda terlahir lebih sehat menjadi sama besar dengan peluang yang dimiliki oleh bayi dari ibu yang lebih muda, bahkan peluang itu mungkin lebih besar. Jangan khwatir dengan kehamilan Anda. Tidak ada yang lebih baik dari memiliki kesempatan untuk meminang-minang bayi sendiri setelah ibu hamil berusia di atas 35 tahun.

Leave a Comment