Hati-hati Diare Kronis pada Bayi, Temukan Penyebab, Gejala dan Langkah Mengatasinya disini!

Photo of author

By Andra

Arwini.com – Sebagian orang mungkin menyangka penyakit diare sebagai penyakit ringan yang mudah untuk diobati. Namun faktanya, penyakit diare bukanlah penyakit ringan jika dialami oleh bayi. Statistik membuktikan bahwa diare merupakan salah satu penyebab kematian utama pada bayi di Indonesia, presentasenya mencapai 30 %.

Jadi jika Bunda menemukan banyak poop di popok anak, maka jangan sepelekan hal ini, terutama jika anak mengalaminya selama berhari-hari. Jika bunda ingin mengetahui berbagai informasi mengenai penyakit diare pada bayi, berarti bunda berada di situs yang tepat, berikut ini ulasan mengenai penyebab, gejala dan obat penyakit diare pada bayi.

Hai..ladies , sebelum melanjutkan bacaannya aku utarakan selamat datang di Arwini-Referensi seputar dunia Perempuan Indonesia. Terima Kasih ya sudah mau mampir di sini. Padat informasi berguna di situs ini bagi kesuksesan wanita Indonesia yuuk.. bantu teman teman ladies lainnya yang kiranya belum mengetahui informasi di sini. Kalo bukan kalian sapa juga yang dapat saling support sesama kita.. the power of ladies .. . Nah sampai disini sekelumit penyemangat, yuuk dilanjut membacanya ya.

Diare Kronis pada Bayi

Memang normal sekali jika bunda menemukan bayi buang air besar dengan kondisi poop yang agak lembek dan lembut. Namun jika tiba-tiba frekuensi buang air besar anak meningkat dengan kondisi poop yang berair, sudah pasti anak bunda mengalami penyakit diare. Penyakit diare ini biasanya disertai dengan rasa mulas pada perut, sehingga bayi biasanya akan sering menangis.

Penyakit diare biasanya berlangsung selama beberapa hari dan hilang dengan sendirinya tanpa perlu bantuan medis. Namun jika penyakit diare berlangsung selama lebih dari empat minggu, maka dipastikan bayi mengidap penyakit diare kronis, dan ini sangat membahayakan kesehatan bayi. Karena sering mengeluarkan cairan, bayi menjadi rentan terkena dehidrasi.

Pada kondisi tertentu, metabolisme tubuh bayi menjadi terganggu hingga yang paling parah dapat mengakibatkan kematian mendadak. Selain itu, penyakir diare juga dapat menyebabkan seorang anak mengalami kekurangan gizi dan akhirnya rentan terhadap serangan virus.

Penyebab Penyakit Diare pada Bayi

Perlu sahabat Arwini ketahui, penyakit diare merupakan penyebab utama kematian pada bayi nomor dua di dunia. Berikut ini adalah beberapa penyebab penyakit diare pada bayi:

  • Penggunaan antibiotik atau obat-obatan tertentu baik pada bayi ataupun ibu.
  • Terlalu banyak mengkonsumsi buah atau jus buah.
  • Alergi terhadap jenis makanan tertentu.
  • Perubahan pola makan.

Sedangkan untuk penyakit diare kronis yang berlangsung selama berminggu-minggu, berikut beberapa penyebabnya:

  • Infeksi virus yang terjadi biasanya pada bayi berumur 2 tahun kebawah.
  • Infeksi bakteri yang berasal dari lingkungan ataupun makanan.
  • Inflammatory Bowel Disease (IBD)
  • Makanan yang tidak diproses secara sempurna.
  • Parasit.
  • Kondisi lingkungan yang tidak higienis.
  • Kurang gizi.

Gejala Penyakit Diare pada Bayi

Selain poop yang berair, penyakit diare kronis juga memiliki gejala-gejala lainya, berikut beberapa gejala penyakit diare pada bayi:

Dehidrasi yang ditandai dengan mulut kering, pipi cekung dan kulit kering.

  • Sakit perut.
  • Perut kram.
  • Mual-mual.
  • Demam.
  • Mencret-mencret.

Obat Penyakit Diare pada Bayi

Jika bayi mengalami diare selama berminggu-minggu maka cara yang paling tepat adalah membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun jika masih berlangsung selama beberapa hari, Anda bisa melakukan beberapa pengobatan rumahan. Ingat jangan pernah memberikan obat-obatan pada bayi tanpa rekomendasi dokter. Berikut beberapa cara mengobati penyakit diare pada bayi yang bisa dilakukan di rumah:

  • Jangan beri bayi makanan yang membuatnya diare.
  • Pastikan bayi mengkonsumsi banyak cairan.
  • Beri asupan ASI secara konstan karena ASI dapat menghilangkan gejala dan mambantu meredakan diare pada bayi.
  • Selalu jaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga: Nafas Bayi Terasa Sesak, Mungkin ini Penyebabnya Bund!

Leave a Comment